• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Rabu, 23 Mei 2018

Tasimkalaya Kota Kecil Sejuta Cerita

Antara Sukapura dan Tasikmalaya berbilang riwayat yang panjang. Dua nama yang berada di wilayah Priangan Timur, Jawa Barat, ini silih berganti menjadi nama wilayah administratif. Riwayatnya bisa kita gali dari buku buku sejarah. Di antaranya kita bisa membaca tulisan “Sukapura (Tasikmalaya)” karya Ietje Marlina yang dimuat dalam buku Sejarah Kota-kota Lama di Jawa Barat (2000: 91-110) dan Sejarah Kota Tasikmalaya, 1820-1942 (2010), karya Miftahul Falah. Dari kedua buku tersebut, nama pertama yang mula-mula mengemuka dalam sejarah adalah Sukapura.



Pertama-tama nama ini merujuk kepada satu dari tiga kabupaten di Priangan yang diresmikan oleh Sultan Agung dari Mataram pada 9 Muharam Tahun Alif yang bertepatan dengan 20 April 1641. Dua kabupaten lainnya adalah Kabupaten Parakanmuncang dan Bandung. Peresmian tersebut merupakan balas jasa Sultan Agung kepada umbul-umbul di Priangan Timur yang membantu menumpas pemberontakan Dipati Ukur kepada Mataram. Pada 1632, umbul Sukakerta Ki Wirawangsa bersama dengan Umbul Cihaurbeuti Ki Astamanggala dan Umbul Sindangkasih Ki Somahita menahan dan membawa kepala daerah Tatar Ukur itu ke Mataram untuk dihukum mati. Sebagai imbalannya, dalam piagam bertanggal 9 Muharam, itu Sultan Agung mengangkat Ki Wirawangsa sebagai Bupati Sukapura  bergelar Tumenggung Wiradadaha; Ki Astamanggala menjadi bupati Bandung bergelar Tumenggung Wiraangun-angun; dan Ki Somahita sebagai Bupati Parakanmuncang bergelar Tumenggung Tanubaya.

Nama Sukapura menurut Babad Soekapoera (R. Kertianagara), berasal dari kata “suka” yang berarti “asal” atau “tiang” dan “pura” berarti “karaton” atau istana. Dengan demikian, Sukapura bisa mengandung arti “djedjerna karaton” atau “asal-mula istana”, karena di tempat itulah kabupaten Sukapura berdiri. Meskipun nama Sukapura bisa juga sebenarnya diambil dari nama desa yang menjadi bawahan Distrik Sukaraja, karena kemudian terbukti Ki Wirawangsa memindahkan ibukota kabupaten dari Dayeuh Tengah ke Leuwi Loa, yang termasuk Desa Sukapura Onderdistrik Sukaraja. Dilihat dari perkembangannya, sejak awal pendirian Kabupaten Sukapura hingga tahun 1901, kota yang kini dikenal sebagai Tasikmalaya tidak termasuk ke dalam wilayah Sukapura. Mulanya, ia masuk wilayah Kabupaten Parakanmuncang dan Kabupaten Sumedang. Mula-mula Kota Tasikmalaya dikenal sebagai bagian dari Umbul Galunggung atau Indihiang, yang termasuk Kabupaten Parakanmuncang. Kemudian sejak 1820 muncul nama distrik Tasikmalaija op Tjitjariang (Tasikmalaya atau Cicariang) dan inilah kali pertama nama Tasikmalaya mengemuka dalam sejarah sebagai nama sebuah wilayah.

Pada 1839, Distrik Tasikmalaija op Tjitjariang diringkas menjadi Distrik Tasikmalaija dan pada 1901 distrik tersebut dimasukkan sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Sukapura. Perubahan yang sangat berarti terjadi pada 1913, karena sejak itu secara resmi Kabupaten Sukapura berubah nama menjadi Kabupaten Tasikmalaya. Perubahan ini mengikuti nama ibukota kabupaten sesuai dengan kebijakan kolonial Hindia Belanda.

Dari sisi toponiminya, nama Tasikmalaya menimbulkan berbagai penafsiran. Dalam kedua buku di atas misalnya, ada dua pendapat yang menyatakan asalusul nama Tasikmalaya. Pertama, nama itu terbentuk dari kata “tasik” dan “laya”. “Tasik” berarti “keusik” atau pasir dan “laya” berarti “ngalayah” atau menghampar. Jadi, Tasikmalaya diartikan sebagai “keusik ngalayah” atau pasir yang menghampar akibat letusan Gunung Galunggung pada 8 dan 12 Oktober 1822. Kedua, nama itu terbentuk dari kata “tasik” dan “malaya”. “Tasik” berarti telaga, danau, atau air yang menggenang dan “malaya” berarti jajaran gunung-gunung. Dengan demikian, Tasikmalaya dapat diartikan sebagai jajaran gunung-gunung yang berjejer dalam jumlah yang banyak, seperti yang terekam dalam ungkapan “Jajaran gunung-gunung téh lobana lir cai laut” yang berkembang di masyarakat Tasikmalaya.

Pendapat kedua ini pun dihubungkan dengan letusan Galunggung 8 dan 12 Oktober 1822. Bedanya, tafsiran kedua menyertakan fenomena terbentuknya sekitar 3.648 bukit kecil (hillocks) yang dikenal sebagai “10 ribu bukit” di sekitar Tasikmalaya, akibat letusan tersebut. Namun, bila merujuk kepada penamaan wilayah sebagaimana yang dapat dibaca dari buku Miftahul Falah, kedua pendapat tersebut tertolak, karena nama Tasikmalaya sebagai nama daerah sudah digunakan sejak tahun 1820, dua tahun sebelum terjadinya letusan Galunggung pada 8 dan 12 Oktober 1822. Penafsiran lainnya mengenai toponimi Tasikmalaya disampaikan geologiawan senior M.M. Purbo Hadiwidjoyo pada muhibah kebumian 23-26 Januari 2013 dari Tasikmalaya hingga Banjarnegara. Di sela-sela perjalanan, antara lain di Jembatan Cirahong dan Hotel MGriya Guest House, Purwokerto, Purbo menerangkan bahwa kata Tasikmalaya berasal dari kata “tasik” yang berarti “danau”, awalan kata kerja “ma-“ dan “laya” yang berarti “mati”. Sehingga pengertian Tasikmalaya menurut Purbo adalah danau yang di dalamnya banyak mayat terapung-apung.

Memang, penafsiran tersebut ia kaitkan dengan kegiatan Gunung Galunggung. Namun, kegiatannya bukan yang terjadi pada 1822, melainkan jauh sebelum itu, bahkan ribuan tahun sebelum itu. Kala itu Gunung Galunggung meletus sangat dahsyat. Ledakannya menghancurkan dinding timur Galunggung. Lontarannya sampai ke Manonjaya dan menutup alur Sungai Citanduy Purba. Karena tertutup, maka jadi danau. Air danaunya mula-mula mengalir ke selatan jadi Sungai Cibulan. Sebagian airnya bergabung dengan air dari Galunggung, Cakrabuana, dan gunung-gunung di sekitar Purwokerto yang dipengaruhi oleh budaya Sunda atau bercorak Sunda, contohnya, Cilongok, Rancamaya, Baturaden, Darmaraja, Tangkil, Pageraji, Pakuncen, Babakan, Cimerang, dan Paguyangan. Hal ini, mungkin karena dulu di Purwokerto pernah berdiri Kerajaan Pasir Luhur bagian dari Kerajaan Sunda-Galuh. Kali Serayu dan Bendung Hidraulik Pertama di Gambarsari Hari kedua, mula-mula kami menepi di tepi jalan yang berbatasan dengan Kali Serayu arah dari Purwokerto, setelah melewati dua bukit tempat terowongan kereta api. Dari tempat itu ke arah hulu tampak jembatan kereta api melintasi Kali Serayu, sedangkan ke arah hilir terlihat bendung Gambarsari.

Kami pun menyambangi tempat poros bendung itu. Sungai Serayu atau Kali Serayu, dulu dalam naskah Bujangga Manik disebut juga Ci Sarayu, benar-benar merupakan sungai besar. Salah satu mata airnya, bernama “Tuk Bima Lukar”, berada di dataran tinggi Dieng. Dari hulunya di daerah Dieng hingga ke muaranya di dekat pantai Cilacap, sekitarnya, sehingga membentuk Sungai Citanduy Baru yang alirannya memutar dan menembus ke Cirahong. Saat letusan Galunggung itu, sudah ada manusia. Sehingga setelah pembendungan Citanduy Purba oleh lahar Galunggung dan pembentukan tasik atau danau, banyak penduduk di sekitarnya menjadi korban dan memenuhi danau itu, sehingga daerah tersebut dinamakan Tasikmalaya.

Untuk memperkuat pendapatnya, Purbo mengetengahkan Kampung Naga di Salawu sebagai daerah yang selamat dari letusan besar Galunggung itu dan kemudian terbebat (terisolir) dari penduduk lainnya, sehingga tata budaya mereka cenderung berbeda dengan penduduk lainnya. Bagaimanapun, menafsir Tasikmalaya adalah upaya terbatas. Tafsiran-tafsiran di atas adalah cara untuk mendekati kebenaran melalui bahasa yang secara turuntemurun digunakan untuk merekam kejadian alam.

Penanda “tasik” yang disangkutkan dengan pasir maupun danau dan “laya” yang disangkutkan dengan hamparan, jajaran gunung-gunung, atau kematian, semuanya hendak membongkar petanda di balik kata Tasikmalaya yang bertaut dengan peristiwa alam. Maka, siapa yang benar dan yang salah dalam menafsir Tasikmalaya tidak relevan lagi. Siapapun boleh menafsirkan lagi Tasikmalaya berdasarkan bukti-bukti yang dimilikinya. 

Senin, 01 Mei 2017

Daftar 27 Kampus Di Tasikmalaya

27 Daftar Kampus Di Tasikmalaya

27 DAFTAR KAMPUS DI TASIKMALAYA

1. UNSIL (Universitas Negeri Siliwangi)
Jl. Siliwangi, No.24, Tasikmalaya

2. UPI Tasikmalaya
Jl. Dadaha, No.18 Tasikmalaya

3. Akademi Analis Kesehatan Polteks Tasikmalaya
Jl. Cilolohan, No.36 Tasikmalaya

4. BSI (Bina Sarana Informatika)
Jl. Dr. Sukarjo, No.28 Tasikmalaya

5. STMIK Tasikmalaya
Jl. RE. Marthadinata, Tasikmalaya

6. STMIK DCI Tasikmalaya
Jl. Merdeka, No.22 Tasikmalaya

7. Akper Bakti Tunas Husada (BTH)
Jl. Cilolohan, No.36 Tasikmalaya

8. Sekolah Tinggi Hukum Galunggung (STHG)
Jl. Gunung Tugu Cipicung Tasikmalaya

9. STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam)
Jl. Tentara Pelajar, No.58 Tasikmalaya

10. STIA YPPriatim
Jl. Perintis Kemerdekaan, Kawalu Tasikmalaya

11. POLTEKES Kesehatan Gìgi
Jl. Tamansari Gobras, No.210 Tasikmalaya

12. LP31 (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi)

13. Akademi Pariwisata Siliwangi
Jl. Siliwangi, No.24 Tasikmalaya

14. TRIGUNA
Jl. Raya Indihiang, No.7 Tasikmalaya

15. IAIC Cipasung
Jl. Kyai Haji Rukhyat Singaparna kab Tasikmalaya

16. CBI (Citra Buana Indonesia)
Jl. Siliwangi komplek Permata Regency Blok S No.23-25 Tasikmalaya

17. STISIP Tasikmalaya
Jl. Gunung Pongpok III, No.29 Tasikmalaya

18. STIE Cipasung
Jl. Ciawi Singaparna, Tasikmalaya

19. STTC (Sekolah Tinggi Teknologi Cipasung)
Jl. Ciawi Singaparna, Tasikmalaya

20. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK)
Jl. Perintis Kemerdekaan, No.200 Tasikmalaya

21. STIE Indonesia
Jl. Cilolohan, No.36 Tasikmalaya

22. STIKes Mitra Kencana
Jl. Ir. H. Juanda, No.2 (Bypass) Tasikmalaya 46151

23. STIKes Respati
Jl. Raya Singaparna km 11 Tasikmalaya

24. Akbid Kebidanan Syahida Mangkubumi
Jl A H Nasution Mangkubumi PO Box 130

25. STIKes Muhammadiyah Tasikmalaya
Jl. Tamansari Gobras Tasikmalaya 4619

26. STT YBS Internasional
Kompleks Mayasari Plasa Tasikmalaya

27. UNPER (Universitas Tasikmalaya
Jl. Gunung Roay Kota Tasikmalaya

Tasikmalaya merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Barat, yang memiliki slogan "Kota Resik” yang menjadi kota kreatif dan inovatif, Tasikmalaya memiliki berbagai hal yang dapat diperlihatkan dalam kerajinannya dan kulinernya. Salah satu alasan yang tepat dikatakan Tasikmalaya sebagai kota kuliner yaitu karena warga Tasikmalaya kretif dalam membuat makanan diantaranya : Nasi T.O, Nasi Cikur, Tahu Bulat, Seblak, dan Cilok Goang. Dan untuk kerajinanaya diantaranya: Mukena Bodir, Batik Sukapura, Sepatu Kelom Geulis dan Anyaman bambunya.

Rabu, 25 Januari 2017

Sejarah Masjid Agung Tasikmalaya

Tasikmalaya memang terkenal atau identik dengan yang namanya kota santri. Namun tidak hanya itu,  jika Anda berkunjung ke Kota Tasikmalaya, Anda pasti akan menemui sebuah masjid megah, mewah, dan luas yang berada tepat ditengah – tengah jantung Kota Tasikmalaya. Anda akan melihat sebuah masjid megah dengan luas tanah yang mencapai 7.215 meter persegi dengan luas bangunan 2.456 meter persegi. “ Masjid Agung Tasikmalaya“  itulah nama dari masjid yang terletak sangat strategis ditengah – tengah persimpangan antara Jl. K.H. Z Mustofa, Jl. Dr. Soekarjo, Jl. Yudanegara, dan juga Jl. Otto Iskandar Dinata. Tapi, tahukah Anda bagaimana sejarah awal berdirinya bangunan ini?


Sejarah Awal 

Masjid Agung Tasikmalaya pertama kali dibangun pada tahun 1886 dan selesai pada tahun 1888 yang berdiri diatas tanah seluas 6000 meter persegi. Pengelolaan masjid ini pertama kali diserahkan kepada Raden Haji Abubakar yang juga pada masa itu masih merupakan keturunan dari pemerintahan Sumedang Larang. Masjid Agung Tasikmalaya sendiri sempat mengalami beberapa kali renovasi. Untuk renovasi pertama terjadi pada tahun 1923 tepatnya pada masa kepemimpinan Bupati Raden Adipati Wiratanuningrat, masjid itu mengalami renovasi dan diperluas. Namun, pada masa itu renovasi yang dilakukan secara asal – asalan, bahkan kiblat masjid pada saat itu hanya mengikuti arah ke timur saja, tanpa memperhitungkan derajat kemiringannya menghadap pusat kota Makkah. Lalu berikutnya Masjid Agung Tasikmalaya mengalami renovasi keduanya pada tahun 1939 setelah Bupati Wiratanuningrat digantikan oleh Bupati RTA Wiradiputra.

Untuk renovasi yang ketiga kalinya dilakukan berkisar pada tahun 1970-an, yaitu pada saat kepemimpinan Bupati Husein Wangsaatmadja. Namun waktu itu, bentuk masjid masih seperti aslinya dan belum berubah seperti sekarang. Lalu berikutnya sekitar pada tahun 1982 sampai dengan 1987 renovasi kembali dilakukan, tetapi kali ini dengan merubah bentuk awal dari masjid tersebut, yang awalnya bentuk masjid sangat mirip dengan masjid demak, kemudian berubah konsep menjadi mirip seperti masjid Madinah di Makkah. Pada masa itu Bupati dari Tasikmalaya adalah Hudli. Dan untuk renovasi terakhir yang terjadi adalah pada tahun 2002 dengan merubah bentuknya kembali menjadi seperti yang sekarang bisa Anda lihat, dan pemerintahan waktu itu berada dibawah Bupati Suryana WH, dan total pengeluaran dana pada renovasi ini adalah senilai Rp. 7,9 Miliar. Pada saat itu peresmian kembali Masjid Agung Kota Tasikmalaya dilakukan oleh wakil presiden pada tahun tersebut yaitu bapak Hamzah Haz.

Masa Sekarang

Kini Masjid Agung Tasikmalaya selain menjadi salah satu ikon untuk Kota Tasikmalaya itu sendiri, juga menjadi pusat diadakannya beberapa kegiatan besar seperti solat idul fitri, idul adha, dan juga tabligh akbar yang juga sering dihadiri beberapa ustad besar yang ada di Indonesia. Mulai dari ustad Yusuf Mansur hingga Aa Gym tercatat sering melakukan kegiatan tabligh akbar di tempat ini. Selain kegiatan tersebut, DKM dari Masjid Agung Tasikmalaya juga sangat aktif menggunakan tempat ini sebagai pusat untuk melakukan beberapa kegiatan social dan juga memberdayakan masyarakat yang ada di sekitarnya.

Tasikmalaya memang terkenal atau identik dengan yang namanya kota santri. Namun tidak hanya itu, jika Anda berkunjung ke Kota Tasikmalaya, Anda pasti akan menemui sebuah masjid megah, mewah, dan luas yang berada tepat ditengah – tengah jantung Kota Tasikmalaya. Anda akan melihat sebuah masjid megah dengan luas tanah yang mencapai 7.215 meter persegi dengan luas bangunan 2.456 meter persegi. “ Masjid Agung Tasikmalaya“ itulah nama dari masjid yang terletak sangat strategis ditengah – tengah persimpangan antara Jl. K.H. Z Mustofa, Jl. Dr. Soekarjo, Jl. Yudanegara, dan juga Jl. Otto Iskandar Dinata. Tapi, tahukah Anda bagaimana sejarah awal berdirinya bangunan ini? Sejarah Awal Masjid Agung Tasikmalaya pertama kali dibangun pada tahun 1886 dan selesai pada tahun 1888 yang berdiri diatas tanah seluas 6000 meter persegi. Pengelolaan masjid ini pertama kali diserahkan kepada Raden Haji Abubakar yang juga pada masa itu masih merupakan keturunan dari pemerintahan Sumedang Larang. Masjid Agung Tasikmalaya sendiri sempat mengalami beberapa kali renovasi. Untuk renovasi pertama terjadi pada tahun 1923 tepatnya pada masa kepemimpinan Bupati Raden Adipati Wiratanuningrat, masjid itu mengalami renovasi dan diperluas. Namun, pada masa itu renovasi yang dilakukan secara asal – asalan, bahkan kiblat masjid pada saat itu hanya mengikuti arah ke timur saja, tanpa memperhitungkan derajat kemiringannya menghadap pusat kota Makkah. Lalu berikutnya Masjid Agung Tasikmalaya mengalami renovasi keduanya pada tahun 1939 setelah Bupati Wiratanuningrat digantikan oleh Bupati RTA Wiradiputra. Untuk renovasi yang ketiga kalinya dilakukan berkisar pada tahun 1970-an, yaitu pada saat kepemimpinan Bupati Husein Wangsaatmadja. Namun waktu itu, bentuk masjid masih seperti aslinya dan belum berubah seperti sekarang. Lalu berikutnya sekitar pada tahun 1982 sampai dengan 1987 renovasi kembali dilakukan, tetapi kali ini dengan merubah bentuk awal dari masjid tersebut, yang awalnya bentuk masjid sangat mirip dengan masjid demak, kemudian berubah konsep menjadi mirip seperti masjid Madinah di Makkah. Pada masa itu Bupati dari Tasikmalaya adalah Hudli. Dan untuk renovasi terakhir yang terjadi adalah pada tahun 2002 dengan merubah bentuknya kembali menjadi seperti yang sekarang bisa Anda lihat, dan pemerintahan waktu itu berada dibawah Bupati Suryana WH, dan total pengeluaran dana pada renovasi ini adalah senilai Rp. 7,9 Miliar. Pada saat itu peresmian kembali Masjid Agung Kota Tasikmalaya dilakukan oleh wakil presiden pada tahun tersebut yaitu bapak Hamzah Haz. Masa Sekarang Kini Masjid Agung Tasikmalaya selain menjadi salah satu ikon untuk Kota Tasikmalaya itu sendiri, juga menjadi pusat diadakannya beberapa kegiatan besar seperti solat idul fitri, idul adha, dan juga tabligh akbar yang juga sering dihadiri beberapa ustad besar yang ada di Indonesia. Mulai dari ustad Yusuf Mansur hingga Aa Gym tercatat sering melakukan kegiatan tabligh akbar di tempat ini. Selain kegiatan tersebut, DKM dari Masjid Agung Tasikmalaya juga sangat aktif menggunakan tempat ini sebagai pusat untuk melakukan beberapa kegiatan social dan juga memberdayakan masyarakat yang ada di sekitarnya. Demikian sejarah singkat tentang asal mula Masjid Agung Tasikmalaya hingga seperti sekarang ini. Semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat. Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dickykyde/sejarah-mesjid-agung-tasikmalaya_54f7ae8ba33311747a8b4ade Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dickykyde/sejarah-mesjid-agung-tasikmalaya_54f7ae8ba33311747a8b4ade Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dickykyde/sejarah-mesjid-agung-tasikmalaya_54f7ae8ba33311747a8b4ade Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dickykyde/sejarah-mesjid-agung-tasikmalaya_54f7ae8ba33311747a8b4ade

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dickykyde/sejarah-mesjid-agung-tasikmalaya_54f7ae8ba33311747a8b4ade
Tasikmalaya memang terkenal atau identik dengan yang namanya kota santri. Namun tidak hanya itu, jika Anda berkunjung ke Kota Tasikmalaya, Anda pasti akan menemui sebuah masjid megah, mewah, dan luas yang berada tepat ditengah – tengah jantung Kota Tasikmalaya. Anda akan melihat sebuah masjid megah dengan luas tanah yang mencapai 7.215 meter persegi dengan luas bangunan 2.456 meter persegi. “ Masjid Agung Tasikmalaya“ itulah nama dari masjid yang terletak sangat strategis ditengah – tengah persimpangan antara Jl. K.H. Z Mustofa, Jl. Dr. Soekarjo, Jl. Yudanegara, dan juga Jl. Otto Iskandar Dinata. Tapi, tahukah Anda bagaimana sejarah awal berdirinya bangunan ini? Sejarah Awal Masjid Agung Tasikmalaya pertama kali dibangun pada tahun 1886 dan selesai pada tahun 1888 yang berdiri diatas tanah seluas 6000 meter persegi. Pengelolaan masjid ini pertama kali diserahkan kepada Raden Haji Abubakar yang juga pada masa itu masih merupakan keturunan dari pemerintahan Sumedang Larang. Masjid Agung Tasikmalaya sendiri sempat mengalami beberapa kali renovasi. Untuk renovasi pertama terjadi pada tahun 1923 tepatnya pada masa kepemimpinan Bupati Raden Adipati Wiratanuningrat, masjid itu mengalami renovasi dan diperluas. Namun, pada masa itu renovasi yang dilakukan secara asal – asalan, bahkan kiblat masjid pada saat itu hanya mengikuti arah ke timur saja, tanpa memperhitungkan derajat kemiringannya menghadap pusat kota Makkah. Lalu berikutnya Masjid Agung Tasikmalaya mengalami renovasi keduanya pada tahun 1939 setelah Bupati Wiratanuningrat digantikan oleh Bupati RTA Wiradiputra. Untuk renovasi yang ketiga kalinya dilakukan berkisar pada tahun 1970-an, yaitu pada saat kepemimpinan Bupati Husein Wangsaatmadja. Namun waktu itu, bentuk masjid masih seperti aslinya dan belum berubah seperti sekarang. Lalu berikutnya sekitar pada tahun 1982 sampai dengan 1987 renovasi kembali dilakukan, tetapi kali ini dengan merubah bentuk awal dari masjid tersebut, yang awalnya bentuk masjid sangat mirip dengan masjid demak, kemudian berubah konsep menjadi mirip seperti masjid Madinah di Makkah. Pada masa itu Bupati dari Tasikmalaya adalah Hudli. Dan untuk renovasi terakhir yang terjadi adalah pada tahun 2002 dengan merubah bentuknya kembali menjadi seperti yang sekarang bisa Anda lihat, dan pemerintahan waktu itu berada dibawah Bupati Suryana WH, dan total pengeluaran dana pada renovasi ini adalah senilai Rp. 7,9 Miliar. Pada saat itu peresmian kembali Masjid Agung Kota Tasikmalaya dilakukan oleh wakil presiden pada tahun tersebut yaitu bapak Hamzah Haz. Masa Sekarang Kini Masjid Agung Tasikmalaya selain menjadi salah satu ikon untuk Kota Tasikmalaya itu sendiri, juga menjadi pusat diadakannya beberapa kegiatan besar seperti solat idul fitri, idul adha, dan juga tabligh akbar yang juga sering dihadiri beberapa ustad besar yang ada di Indonesia. Mulai dari ustad Yusuf Mansur hingga Aa Gym tercatat sering melakukan kegiatan tabligh akbar di tempat ini. Selain kegiatan tersebut, DKM dari Masjid Agung Tasikmalaya juga sangat aktif menggunakan tempat ini sebagai pusat untuk melakukan beberapa kegiatan social dan juga memberdayakan masyarakat yang ada di sekitarnya. Demikian sejarah singkat tentang asal mula Masjid Agung Tasikmalaya hingga seperti sekarang ini. Semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat. Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dickykyde/sejarah-mesjid-agung-tasikmalaya_54f7ae8ba33311747a8b4ade Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dickykyde/sejarah-mesjid-agung-tasikmalaya_54f7ae8ba33311747a8b4ade Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dickykyde/sejarah-mesjid-agung-tasikmalaya_54f7ae8ba33311747a8b4ade Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dickykyde/sejarah-mesjid-agung-tasikmalaya_54f7ae8ba33311747a8b4ade

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dickykyde/sejarah-mesjid-agung-tasikmalaya_54f7ae8ba33311747a8b4ade

Rabu, 25 Mei 2016

Sejarah Unsil Tasikmalaya

Universitas Siliwangi atau yang lebih dikenal dengan UNSIL berdiri tanggal 20 Mei 1978 bersamaan dengan peletakan batu pertama Kampus Universitas Siliwangi oleh Pangdam VI Siliwangi saat itu mayor Jenderal Himawan Susanto. Cikal bakal pendirian Universitas Siliwangi adalah ketika beberapa tokoh masyarakat di Tasikmalaya berinisiatif mendirikan Perguruan Tinggi pengganti cabang dari kedua PTN yang pernah berdiri di Tasikmalaya dan operasionalnya ditutup saat itu karena adanya Peraturan Pemerintah yang tidak memperkenankan berdirinya cabang di daerah yakni Universitas Padjadjaran dan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung dalam bentuk Community College yang kemudian berganti nama menjadi Akademi Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Akademi ADSUP) pada tanggal 24 Januari 1978.

Untuk menangani penyelenggaraannya, maka dibentuk Yayasan Badan Hukum Pembina dan Penyelenggara yaitu Yayasan Universitas Siliwangi yang dikukuhkan melalui Akte Notaris Komar Andasasmita No. 1 tanggal 1 Oktober 1979. Selanjutnya penggunaan nama Universitas Siliwangi dikukuhkan dan diresmikan pada tanggal 25 Agustus 1980 oleh Menteri Dalam Negeri RI saat itu H. Amir Machmud. Dalam perkembangannya pada tanggal 22 April 1980 diselenggarakan pertemuan antara Pengurus Harian BPC Siliwangi Pusat, Yayasan Pendidikan Angkatan 45, Veteran Cabang Tasikmalaya, Ciawi dan Panitia Pelaksana Pembangunan Kampus Universitas Siliwangi yang menghasilkan kesepakatan untuk menyelenggarakan Simposium  dengan tema meletakkan Dasar-Dasar Citra Universitas Siliwangi. Selanjutnya pada tanggal 13 Mei 1980 bertempat di Gedung Kertamukti Bandung diselenggarakan Simposium dimaksud dan menghasilkan konsep Trigatra Citra Universitas Siliwangi yang redaksional dan pengelompokkannya disempurnakan oleh Prof. Dr. H. Didi Atmadilaga.
 
Kemudian melalui SK Ketua Badan Pengurusan Universitas Siliwangi Nomor Skep.002/BPC-US/1/1981 tanggal 31 Januari 1981 naskah Trigatra Citra Universitas Siliwangi tersebut disyahkan dan melalui SK Nomor Skep.003/BPC-US/1/1981 tanggal 31 Januari 1981 lambang Universitas Siliwangi disyahkan pula. Pada tahun 1980 ADSUP Siliwangi berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi dan pada tahun yang sama dibuka STIE Siliwangi. Pada tahun 1982/1983 dibuka Fakultas Eko-Teknologi yang dalam perjalanannya berubah menjadi Fakultas Pertanian. Pendirian Fakultas Pertanian ini adalah sebagai upaya memenuhi prasyarat minimal disyahkannya Universitas Siliwiangi. Pada tanggal 26 April 1982 Ketua Badan Pengurus Yayasan Universitas Siliwangi mengajukan perubahan bentuk STKIP Siliwangi menjadi Universitas Siliwangi kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Koordinator Kopertis Wilayah IV Jawa Barat. Pada tanggal 18 Mei 1982 dilaksanakan serah terima STKIP Siliwangi dari Yayasan Pendidikan 45 Tasikmalaya kepada Yayasan Universitas Siliwangi. Kemudian pada tanggal 6 Mei 1983 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0231/0/1983 akhirnya STKIP Siliwangi berubah menjadi UNIVERSITAS SILIWANGI.
 
Dalam rentang perjalanan waktu sampai tahun 2013 ini Universitas Siliwangi mengelola beberapa Fakultas/Program Studi sebagai berikut :
 
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, membina sembilan program studi jenjang S1, yaitu Pendidikan  Luar Sekolah, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Geografi, Pendidikan Sejarah, dan Pendidikan Jasmani Kesehatan danRekreasi. Fakultas Ekonomi, membina tiga program studi jenjang S1, yaitu Program Studi Ekonomi Pembangunan, Program Studi Manajemen, Program Studi Akuntansi, serta satu program studi jenjang D3 yaitu Program Studi Manajemen Keuangan dan Perbankan;
  • Fakultas Pertanian, membina dua program studi jenjang S1 yaitu Program Studi Agroteknologi dan Program Studi Agribisnis;
  • Fakultas Teknik, membina tiga program studi jenjang S1 yaitu Program Studi Teknik Sipil, Program Studi Teknik Elektro, dan Program Studi Teknik Informatika;
  • Fakultas Agama Islam, membina satu program studi jenjang S1 yaitu Program Studi Ekonomi Syariah;
  • Fakultas Ilmu Kesehatan membina satu program studi jenjang S1 yaitu Program Studi Kesehatan Masyarakat.
  • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, membina satu program studi jenjang S1 yaitu Program Studi Ilmu Politik; dan
  • Program Pascasarjana, membina tiga program studi jenjang S2 yaitu Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH), Program Studi Ekonomi Pertanian (Agribisnis) dan Program Studi Manajemen (MM).
Post by : Tasikmalaya Kota Kecil Sejuta Cerita

Foto Tasikmalaya Tempo Dulu

Jika dibandingkan dengan sekarang,kota Tasikmalaya sudah banyak perubahan dari tahun ke tahun.Terbukti dengan pembangunan kota yang kini kian maju dan modern.Saatnya kita flashback dulu ke tahun 50an dimana kota Tasikmalaya masih bergaya klasik.Berikut foto foto kota Tasikmalaya di tahun 50an

Pendopo Tasikmalaya Tahun 1925

Tasikmalaja Djaman Doeloe

Djalan Tjihideung Tahun 1952
Post by : Tasikmalaya Kota Kecil Sejuta Cerita

10 Tempat Wisata Tasikmalaya

10 Tempat Pariwisata Utama Di Tasikmalaya ini memang gak kalah dari lokasi lokasi wisata di daerah daerah lain seperti Bandung, Garut, Wisata kota banjar Jawa Barat, Ciamis dan kota kota besar lainya. Tasikmalaya merupakan sebuah Kota administratif yang di tetapkan tanggal 21 Juni 2001 berdasarkan UU No 10 Tahun 2001 yang sebelumya merupakan ibukota kabupaten.

Tapi untuk kali ini saya akan share tentang Pariwisata Utama yang berada di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya disamping tempat tempat wisata yang sangant banyak dan berpotensi untuk di kembangkan.


1. Kawah Dan Pemandian Air Panas Gunung Galunggung

Gunung Galunggung merupakan Salasatu Gunung Berapi di Kabupaten Tasikmalaya dengan ketinggian 2.167 km di atas permukaan laut. Setelah meletus pada tahun 1982, kini Gunung Galunggung di jadikan salasatu Pariwisata Utama di daerah Tasikmalaya. Dengan suguhan eksotisme alam yang mempesona, ditambah dengan fasilitas fasilitas yang sampai saat ini terus di tingkatkan.
kawasan wisata galunggung
Beberapa tempat eksotis itu diantaranya anda akan dibuat terpana oleh sebuah danau di puncak Gunung Galunggung dengan Ratusan anak tangga menyambut anda untuk sampai di lokasi tersebut. selain itu, fasilitas kolam Renang dan beberapa kolam rendam dan bak pemandian air panas siap memanjakan anda di lereng gunung berapi tersebut.

objek wisata galunggung tasikmalaya


jika dulu anda dikesalkan karna jalan untuk mengakses tempat wisata ini rusak, sekarang sudah di perbaiki dan jauh lebih baik sampai lokasi.

2. Kawasan Pantai Selatan Cipatujah

Seperti di Daerah daerah lain yang terkenal dengan keindahan dan eksotisme pantainya, Tasikmalaya pun memiliki kawasan wisata Pantai yang gk kalah indah dan menarik untuk di singgahi. Pantai Cipatujah merupakan Kawasan pesisir selatan dari kabupaten Tasikmalaya.

pantai cipatujah
Untuk sampai ke tempat ini, anda bisa melewati kota Tasikmalaya melalui Kawalu, Sukaraja, Cibalong, Karang Nunggal dan sampai ke Lokasi Pantai Cipatujah. 

wisata pantai sindangkerta
Beberapa Lokasi Wisata Pantai yang berdekatan dengan Pantai Cipatujah yaitu :
  1. Pantai Sindang Kerta
  2. Pantai Pamayang ( Sentra Nelayan dan Pelelangan Ikan )
  3. Pantai Batu Pacakop
  4. Pantai Batu Karas

3. Objek Wisata Situ Gede

Situ Gede tasikmalaya

Situ Gede merupakan sebuah Danau Alam dengan luas 47 hektar yang berada di Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia. Atau jika anda pernah ke tasikmalaya dan lewat Bundara Bypas Kota, lokasinya gak jauh dari sana, sekitar 500 meter.
Situ Gede ini merupakan salah satu ikon pariwisata kota tasikmalaya, sama halnya dengan Situ Panjalu Di Ciamis, beberapa pasilitaspun terus menerus di tingkatkan, penataan Danau dan pembangunan beberapa sarana dan Fasilitas membuktikan eksistansi pemerintah kota tasik dalam meningkatkan sektor pariwisata.

Situ Gede
pada umumnya Kawasan Situ Gede di padati pengunjung pada hari sabtu dan minggu, karna banyak pengunjung yang memanfaatkan lokasi ini sebagai Sarana Olah Raga ( karna disini fasilitas seperti Jogging Trek sudah memadai ), rekreasi, memancing, berperahu, menjaring ikan, bahkan sering pula sebagian intansi pemerintahan maupun perusahaan swasta mengadakan rapat atau pertemuan di lokasi ini. Suasana alam yang asri dibalut kejernihan air danau akan selalu memanjakan anda saat berkunjung ke Situ Gede.

4. (5) Waterpark Terbaik Di Kota Tasik

Bagi anda yang hobi Berenang / Olahraga air, Suka bermain air, atau suka menikmati serunya bermain sambil basah basahan, kini di tasikmalaya pun memiliki beberapa Wahana Air Terbaik, seperti Waterpark Icakan Di Ciamis, Waterpark Kota Banjar, dan beberapa Waterpark di kota kota besar lainya.T

a. TeeJay Waterpark

teejay waterpark

Merupakan Wahana Air terbaru yang belokasi di komplek Asia Plaza Tasikmalaya yang beralamat di Kln Hz Mustofa. Wahana ini memiliki luas sekitar 28 Hektar dengan fasilitas Super Komplit. Beberapa Wahana Unggulan di TeeJay Waterpark diantaranya :
  • Kolam Ombak,
  • Kolam Arus
  • Ember Tumpah,
  • Gazzebo
  • Tube Slider 
  • Foodcourt
Dan tentunya masih banyak fasilitas fasilitas lain yang menarik. Untuk Harga tiket masuk, anda bisa mengeluarkan kocek sebesar Rp. 20,000 di hari biasa, dan Rp 30,000 di hari Minggu. Cukup Mahal sih, tapi kepuasan di wahana ini gak bakalan membuat anda menyesal.

b. Taman Mangkubumi Indah

taman mangkubumi indah
Selain beberapa Kolam renang yang disediakan untuk Dewasa dan anak anak, wahana yang satu ini memberikan kesan berbeda dengan wahana lain, disini anda dapat menikmati kawasan hutan di perbukitan sembari berenang. Selain itu beberapa fasilitas menarik yang ditawarkan Taman Rekreasi Mangkubumi Indah sepert  Hotel, Sarana Flying Fox, Sepeda Air, Gazzebo, Panggung Hiburan serta Gedung Pertemuan.

c. Watersplash Indihiang

watersplash indihiang tasikmalaya

Berlokasi di Jln. Brigjen Wasita Kusuma, Indihiang, Kota Tasik. Watersplash ini berdiri megah sejak tahun 2009.  Beberapa Wahana dan fasilitas yang di sediakan Watersplash ini diantaranya :
  • Ember Tumpah,
  • Kolam Khusus Balita,
  • Kolam Arus,
  • Whirl pool,
  • Gazzebo,
  • Loocker Room,
  • Foodcourt
  • Shower Room,
  • Life Guard dan Hospot,
  • Flying Fox
  • Trampoline
  • Atv dan Point Ball

 d. Kolam Renang Aboh

kolam renang aboh
Sama halnya dengan Wahana Wahana air di atas, Kolam Renang Aboh pun gak kalah eksotisnya. dengan beberapa pasilitas yang memang belum sekumplit yang lainya, wahana inipun bisa menjadi alternatif liburan keluarga. berlokasi di Jln. Brigjen Wasita Kusuma, tepatnya di samping Kantor Walikota Tasikmalaya.

e. Waterboom Maarif Garden

waterboom maarif garden
Karna antusiasme masyarakat luas, pada bulan agustus 2008 Waterboom Maarif Garden di dirikan dari asalnya sebagai sarana keluarga. untuk fasilitas dan wahana hampir sama dengan wahana lain yang sudah di jelaskan. Sampai saat ini fasilitas yang tersedia antara lain : 
  • 3 kolam renang 
  • 2 Waterboom
  • Flying Fox,
  • Bola Gelo (Bogel), 
  • Becak Mini,  
  • Terapi Ikan,
  • Tempat botram (Saung),
  •  Mushola,  
  • Aneka ragam jajanan khas Tasik
Post by : Tasikmalaya Kota Kecil Sejuta Cerita

Senin, 23 Mei 2016

Kuliner Makanan Khas Tasikmalaya

Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi tentang 7 makanan enak di Tasikmalaya. Jadi buat kamu yang sedang bingung mencari kuliner enak di Tasik, simaklah baik-baik penjelasan berikut ini:

1. Tahu Bulat

tahu bulat enak khas tasikmalaya
tahu bulat enak khas tasikmalaya
 
jika di Sumedang terdapat makanan enak seperti tahu, maka begitu juga dengan Tasikmalaya. Disini kamu juga bisa menemukan makanan enak seperti tahu bulat. Tahu bulat ini merupakan salah satu makanan khas di Tasikmalaya. Dengan begitu kamu biasa mencarinya dengan mudah. Karena banyak pedagang yang juga menjual tahu bulat.

2. Nasi Cikur Khas Tasikmalaya

Nasi Cikur Khas Tasikmalaya
Nasi Cikur Khas Tasikmalaya

Di sebuah warung kecil yang terletak di pertigaan jalan Panyerutan-jalan Tentara pelajar, ada makanan yang bernama nasi cikur. Dan disini adalah satu-satunya warung yang menjual nasi cikur khas Tasikmalaya. Namun walaupun nasi cikur ini berada di tempat yang sederhana saja, soal rasa boleh diacungi jempol. Ditambah lagi harganya yang murah sehingga membuat hati dan juga perut menjadi senang dan kenyang. Ya, untuk satu porsi nasi cikur dibandrol dengan Rp.5.000,- saja.
Klik di sini untuk resep nasi cikur enak khas tasikmalaya 

3. Bubur Ayam H Zaenal

Bubur Ayam H Zaenal
Bubur Ayam H Zaenal

Buat kamu penggemar bubur, nggak usah pusing cari tempat makanan enak ini. Sebab di daerah Raden Ikik Wiradikarta ini kamu akan menjumpai bubur ayam yang lezat dan juga gurih. Disini, satu porsi bubur ayam dapat kamu nikmati dengan kisaran harga yaitu Rp.15.000,- sampai dengan Rp. 20.000,- Harga yang cukup mahal untuk satu porsi bubur ayam. Namun sepadan dengan rasa dan juga banyaknya taburan diatasnya. Ya, bubur ayam Tasik memang sedikit berbeda dari bubur ayam biasanya. Bubur ayam Tasik ini lebih kental dan juga memiliki banyak taburan sayur dan ayam di atasnya.
Klik disini untuk resep bubur ayam spesial

4. Mie Bakso Laksana

Mie Bakso Laksana
Mie Bakso Laksana

Bakso memang merupakan salah satu makanan favorit semua orang. Itu sebabnya banyak pedagang makanan yang juga menjual bakso. Namun dari sekian banyaknya penjual mie bakso, di jalan Pemuda no.5 Tasikmalaya terdapat mie bakso yang enak. Ya, mie bakso Laksana ni dibandrol dengan harga Rp.20.000,-

5. Soto Ayam pataruman Tasikmalaya

Soto Ayam pataruman Tasikmalaya
Soto Ayam pataruman Tasikmalaya

Selain mie bakso, soto adalah makan berkuah yang juga sering dijadikan sebagai menu favorit. Makanan yang dicampur dengan beberapa macam sayuran ini memang cukup banyak diminati. Seperti halnya soto ayam milik Ibu Rina. Usaha kuliner yang sudah dikelola sejak tahun 60an itu dapat bertahan hingga kini. Sebab soto ayam yang berlokasi di jalan Pataruman No.23, Tasikmalaya ini selalu berusaha untuk mempertahnkan citarasanya yang khas. Oleh karena itu rasa yang diberikan sudah tidak diragukan lagi. Dan untuk harga yang ditawarkan dari soto ayam inipun dipatok dari harga Rp.14.500,- sampai dengan Rp.24.000,-

6. Martabak Ramayana Tasikmalaya

Martabak Ramayana Tasikmalaya
Martabak Ramayana Tasikmalaya

Siapa sih yang nggak suka martabak? Tentu kamu suka kan? Begitu juga dengan hampir semua orang yang ada di berbagai kota. Makanan manis ini dapat kita jumpai di bermacam-macam kota termasuk juga di Tasikmalaya. Namun dari banyaknya pedagang martabak, ada martabak yang bernama martabak ramayana. Martabak ini dapat kamu cicipi di jalan Tentara Pelajar kota Tasikmalaya.

7. Kupat Tahu Tasikmalaya

Kupat Tahu Tasikmalaya
Kupat Tahu Tasikmalaya

Kupat tahu? Ya, makanan ini adalah salah satu menu khas yang juga ada di Tasikmalaya. Jadi kalau kamu adalah orang luar yang sedang berkunjung di Tasikmalaya, maka sebaiknya kamu mencicipi makanan tersebut. Makanan tersebut dapat kamu temukan di jalan Raya Mangunreja, Singaparna. Kupat tahu ini dibandrol dengan harga yang relatif terjangkau, yaitu Rp.10.000,- saja maka kamu sudah bisa menikmatinya.